Minggu, 27 Maret 2011

NUBUAT TENTANG KEDATANGAN NABI MUHAMMAD DALAM KITAB-KITAB SUCI AGAMA LAIN.

NUBUAT TENTANG KEDATANGAN NABI MUHAMMAD DALAM KITAB-KITAB SUCI AGAMA LAIN.
Assalamualaikum.
Sgl puji hanya milik Allah
shalawat serta salam semoga
selalu terlimpah curahkan
keharibaan Nabi besar
muhammad SAW.
Dan aku bersaksi bahwa tiada
tuhan selain Allah dn
muhammad utusan Allah.
Catatan ini tiada lain hanya
untk mempertebal keimanan
kita kpd Allah khususnya kita
umat muslim dan sbgai bhn
renungan untk saudara kita
non muslim.
Dalam surat Asy-Syu ’ara
ayat 196 : “Dan sesungguhnya
Al-Qur’an itu benar-benar
(tersebut) dalam kitab-kitab
orang yang terdahulu ”. Jadi
dalam kitab2 sebelum Al-
Qur ’an juga terdapat wahyu
Tuhan
Dalam surat Fatir ayat 24
dinyatakan bahwa tidak ada
suatu kaum di masa lalu tanpa
seorang pemberi peringatan.
Dalam surat Al-Ahzab ayat
40 dinyatakan bahwa
Muhammad adalah utusan
Tuhan dan merupakan
penutup para nabi (utusan
terakhir)
Dalam surat Al-Anbiya
ayat 107 dinyatakan bahwa
nabi Muhammad tidak diutus
melainkan untuk seluruh
semesta alam.
Dalam surat Saba ayat 28
dinyatakan bahwa Tuhan
mengutus Muhammad untuk
seluruh umat manusia,
pemberi kabar gembira, dan
peringatan akan dosa, tapi
kebanyakan manusia tidak
mengetahuinya.
Dan juga dalam hadist Nabi
Muhammad SAW bersabda :
“ Semua rasul yg diutus
sebelumku hanya berlaku
untuk umat/bangsanya saja,
tapi aku diutus untuk semua
umat manusia (HR.BUKHARI)
Nubuat Injili tentang
kedatangan Nabi
Muhammad adalah bukti
kebenaran Islam
bagi orang-orang yang percaya
pada Injil.
Dalam kitab Ulangan ayat 18,
Musa
berkata bahwa Allah
memberitahunya:
“ Seorang nabi akan
Kubangkitkan bagi
mereka dari antara saudara
mereka,
seperti engkau ini; Aku akan
menaruh
firmanKu dalam mulutnya, dan
ia akan mengatakan
pada mereka segala yang
Kuperintahkan kepadanya.
Orang yang
tidak mendengarkan segala
firmanKu yang akan diucapkan
nabi itu
demi namaKu, dari padanya
akan Kutuntut
pertanggungjawaban. ”
(Ulangan 18:18-19).3
Dari ayat ini dapat kita
simpulkan bahwa nabi yang
dimaksudkan
dalam ramalan ini harus
memiliki tiga ciri:
1) Bahwa ia akan seperti Musa.
2) Bahwa ia akan datang dari
Bani Israil, yaitu dari garis
keturunan
Ismail.
3) Bahwa Allah akan
meletakkan kata-kata ke
dalam mulut nabi ini dan
bahwa ia akan mengabarkan
apa-apa yang diperintahkan
Allah
padanya.
Mari kita kaji ketiga ciri ini
secara lebih mendalam:
1 Lihat Al-Burhan Fi Ulum Al
Qur ’an, Al-Zarkashy, vol. 2,
hal
224.
2 Lihat Al-Burhan Fi Ulum Al
Qur ’an, Al-Zarkashy, vol. 2,
hal
226.
3 Semua ayat di halaman ini
dikutip dari The NIV Study
Bible, New International
Version [Bible
Studi NIV Versi Terbaru
Antarabangsa], kecuali bagian-
bagian yang ditandai sebagai
KJV yang
berarti Versi King James.
1) Seorang Nabi Seperti Musa:
Tak ada dua nabi yang
kemiripannya menyerupai
kemiripan Musa
dan Muhammad . Keduanya
dibekali ajaran dan pedoman
hidup yang
menyeluruh. Keduanya
berhadapan dengan musuh-
musuh mereka dan menang
dengan cara-cara yang ajaib.
Keduanya diterima sebagai
nabi dan pemimpin
negara. Keduanya hijrah
karena adanya konspirasi
pembunuhan atas diri
mereka. Analogi antara Musa
dan Yesus tidaklah demikian.
Mereka tidak
mirip satu sama lain, tidak
hanya dalam Hal-hal tersebut
tetapi juga hal-hal yang
mendasar, termasuk kelahiran
yang alami, kehidupan
keluarga, dan kematian
Muhammad memiliki
kesamaan dengan Musa tetapi
tidak dengan Yesus.
Lebih jauh, oleh pengikutnya
Yesus dianggap sebagai Anak
Allah dan bukan
sebagai seorang Rasul,
sebagaimana anggapan
terhadap Musa dan
Muhammad
, dan sebagaimana Muslim
meyakini bahwa Yesus adalah
seorang Nabi.
ramalan tersebut merujuk
kepada Nabi Muhammad dan
bukan Yesus, karena
Muhammad lebih memiliki
kemiripan dengan Musa
ketimbang Yesus.
Selain itu, dapat juga dilihat
dalam Injil Yohanes bahwa
kaum Yahudi
menunggu terpenuhinya tiga
ramalan. Yang pertama adalah
kedatangan Kristus.
Yang kedua adalah kedatangan
Elia. Yang ketiga adalah
kedatangan Nabi.
Hal ini jelas terlihat dari tiga
pertanyaan yang dikemukakan
kepada Yohanes
sang Pembaptis: “Dan inilah
kesaksian Yohanes ketika
orang Yahudi dari
Yerusalem mengutus beberapa
imam dan orang Lewi
kepadanya untuk
menanyakan dia: “Siapakah
engkau?” Ia mengaku dan tidak
berdusta,
katanya: “Aku bukan Mesias.”
Lalu mereka bertanya
kepadanya: “Kalau
begitu siapakah engkau? Elia?
Dan ia menjawab: “Bukan!”
Engkaukah
nabi yang akan datang?” Dan
ia menjawab:
“ Bukan!” (Yohanes 1:19-21).
Jika kita lihat Injil dengan
referensi silang, kita akan
menemukan dalam catatan
pinggir, kata-kata “sang Nabi”
muncul dalam John 1:21. Kata-
kata ini merujuk
pada ramalan dalam kitab
Ulangan 18:15 dan 18:18.1 Kami
menyimpulkan dari
sini bahwa Yesus bukanlah nabi
yang dimaksud dalam kita
Ulangan 18:18.
2) Berasal dari saudara Bani
Israel
Ibrahim memiliki dua putra,
yaitu Ismail dan Ishak (Kejadian
21).
Ismail menjadi leluhur bangsa
Arab dan Ishak menjadi leluhur
bangsa
Yahudi. Nabi yang dibicarakan
tidak berasal dari orang-orang
Yahudi
sendiri tetapi dari saudara
mereka, yaitu Bani Israil.
Muhammad , yang
merupakan keturunan Ismail,
adalah nabi yang dimaksud itu.
Juga , Yesaya 42:1-13
mengabarkan tentang pelayan
Allah, “orang
yang terpilih” dan “utusan”
yang akan membawa ajaran.
“ Ia sendiri
tidak akan menjadi pudar dan
tidak akan patah terkulai
sampai
menjadi ia menegakkan hukum
di bumi; segala pulau
mengharapkan
pengajarannya.” (Yesaya 42:4).
Ayat 11, menyatakan bahwa
nabi yang
dinantikan kedatangannya ini
adalah keturunan Kedar.
Siapakah Kedar?
Menurut kitab Kejadian 25:13,
Kedar adalah anak kedua
Ismail, leluhur
Nabi Muhammad .
1 Lihat catatan akhir dalam
The NIV Study Bible, New
International Version [Bible
Studi NIV Versi
Terbaru Antarabangsa], pada
ayat 1:21, hal. 1594.
3) Allah akan meletakkan
kata-kata dalam mulut Sang
Nabi:
Firman Allah (Al Qur’an)
benar-benar dimasukkan
dalam mulut Nabi
Muhammad . Allah mengirim
Malaikat Jibril untuk
mengajarkan Nabi
Muhammad firman Allah (Al
Qur’an) dengan tepat dan
memintanya
untuk mendiktekan kata-kata
itu kepada orang-orang pada
saat mereka
menyimaknya. Dengan
demikian, kata-kata tersebut
bukanlah kata-kata
Muhammad sendiri, dan tidak
berasal dari pikirannya. Kata-
kata itu
diletakkan oleh Malaikat Jibril
di mulutnya. Selama hidup
Muhammad
, dan di bawah
pengawasannya, kata-kata ini
dihafalkan dan ditulis oleh
sahabat-sahabatnya.
Selain itu, ramalan dalam kitab
Ulangan menyebutkan bahwa
nabi ini
adalah nabi yang dapat
mengucapkan kata-kata Allah
dalam nama Allah.
Jika kita melihat dalam Al
Qur’an, kita akan menemukan
bahwa semua
suratnya, kecuali Surat 9 (At-
Taubah), didahului atau dimulai
dengan,
“ Dengan nama Allah, Yang
Maha Pengasih, lagi Maha
Penyayang. ”
Petunjuk lainnya (selain dari
ramalan dalam kitab Ulangan)
adalah bahwa
Yesaya mengaitkan sang
utusan yang berkaitan dengan
Kedar ini, dengan sebuah
lagu baru (tulisan dalam
sebuah bahasa baru) yang
akan dinyanyikan oleh Allah
(Yesaya 42:10-11). Ini
disebutkan secara lebih jelas
dalam ramalan Yesaya:
“dan bahasa lain, akan
dikatakan pada orang
ini ” (Yesaya 28:11 KJV).
Hal lain yang berkaitan adalah
bahwa Al Qur ’an diturunkan
dalam bagian
per bagian selama dua puluh
tiga tahun. Sangat menarik
membandingkan ini
dengan Yesaya 28 yang
mengatakan hal yang sama,
“Sebab harus ini harus
itu, mesti begini mesti begitu,
tambah ini, tambah
itu!. ” (Yesaya 28:10).
Perhatikan bahwa Allah telah
berfirman dalam ramalan kitab
Ulangan
18, “Orang yang tidak
mendengarkan segala
firmanKu yang akan
diucapkan nabi itu demi demi
namaKu, dari padanya akan
Kutuntut
pertanggungjawaban.
” (Ulangan,
18:19). Ini berarti bahwa
siapapun
yang percaya pada Injil,
haruslah percaya pada apa
yang dikatakan nabi ini,
dan nabi ini adalah Nabi
Muhammad .
lalu bagaimana dngn kitab2
suci umat budha hindu dll.
Next time kita bahas.
Yg pst semua terdapat dalm
kitab2 tersebut.
Wassalam

1 komentar:

Anonymous mengatakan...

Kedatangan hamba Allah
"" "" "" "" "" "" "" "" "" "
'Atmak' belum tentu berarti 'yang saya menjunjung' tapi itu sebenarnya nama

penulisan Atmak adalah אתמך
penulisan Ahmad אחמד

Dalam Yesaya 42:1, Tuhan berkata
"Lihatlah, 'Hambaku' (diucapkan sebagai Abd-ee), 'yang saya menjunjung' (diucapkan sebagai Atmak);

Allah menubuatkan tentang kedatangan hamba-Nya
Lihatlah Hambaku Ahmad (Yesaya 42:1) - dan begitu siapa Ahmad ini? disebut hamba Allah?

Dia tidak lain adalah
Abd-Allah Ahmad (Hamba Allah, Ahmad) - Nabi Muhammad saw

Posting Komentar

◄ Posting Baru Posting Lama ►
 

Copyright © 2012. ROKIB, S.Ag. M.Pd.I. - All Rights Reserved B-Seo Versi 5 by Blog Bamz