Sabtu, 19 Maret 2011

SEJARAH DESA LANTEK BARAT


SEJARAH DESA LANTEK BARAT

Disusun Oleh : Rokib, S.Ag.

Desa  Lantek  Barat merupakan dataran tinggi  yang mencapai ketinggian 74 m dari permukaan laut, dengan luas wilayah sebesar 922,145 ha [1] dan di huni oleh 2.933 penduduk. Desa Lantek barat sebagian basar terdiri dari tanah lapang dengan kondisi tanah berwarna merah yang sangat cocok untuk tanaman jagung, kacang dan padi. Hanya sebagian saja yang terdiri dari bebatuan dan perbukitan kecil. 

A.   Asal - Usul Nama Desa Lantek Barat

Menurut cerita dari orang-orang tua, nama desa Lantek diambil dari sebuah peristiwa yang menceritakan bahwa pada jaman dahulu ada kuda sakti konon kuda itu miliknya Joko Tole yang bernama Kuda Sumekar. Ketika melakukan perjalanan panjang kuda Sumekar itu pernah singgah di desa Lantek untuk beristirahat dan mencari air minum sebagai pelepas dahaga. Namun setelah menunggu (Adhantek) sekian lama tidak ada satu orangpun yang memberinya air[2]. Ada yang mengatakan bahwa kuda itu oleh orang Lantek diberi air lerreh (air yang sudah dipakai membasuh beras yang sudah berbahu). Akhirnya kuda tersebut mencakar-cakarkan kakinya ketanah (ate’kette’) hingga tanah tersebut berlubang sampai dalam laksana sumur yang digali oleh orang. Tapi walau demikian air tak kunjung keluar, terpaksa sang kuda harus menunggu (Adhante’) dengan sabar sampai akhirnya keluarlah air dari lubang yang digalinya[3].
Dari peristiwa menunggu  (adhante’) keluarnya air tersebut. Akhirnya dipakai sebagai nama desa Lantek dan sumur itu juga diberi nama sumur Lantek.  Sampai saat ini sumur yang digali oleh kuda tersebut masih ada dan menjadi tumpuhan kehidupan bagi sebagian besar masyarakat Lantek. Sumur itu dipercaya akan menjadikan seseorang kebal senjata apapun jika pada tanggal 15 Sya’ban seseorang itu menemukan air sumur Lantek itu berbentuk keruh dan berbau tidak sedap (aeng lerreh) dan  menguap keluar. Maka dalam kondisi yang demikian jika orang itu mandi dan meminum airnya akan menjadikan orang tersebut kebal. Akan tetapi tidak mudah untuk menemukan kondisi air sumur Lantek yang berbentuk demikian. Menurut cerita dari orang-orang, kalau tidak karena ke abengngan (bisa melihat hal-hal yang kasat mata) tidak akan melihat air sumur Lantek yang berbentuk demikian. By Rokib, S.Ag.

B.   Pembagian Desa Lantek

Desa Lantek termasuk desa yang sangat luas dengan ukuran 1474,145 Ha. Karena begitu luasnya untuk  ukuran sebuah desa, maka Desa Lantek dibagi menjadi dua desa yaitu: Desa lantek Barat dengan luas 922,145 Ha dan Desa Lantek Timur dengan luas 522.000 Ha[4]. Ada yang mengatakan  bahwa pada jaman dulu sesepuh Desa Lantek (Kelebun Lantek) mempunyai dua putra yang kedua-duanya sama-sama ingin mengganti kedudukan ayahnya sebagai kelebun Lantek, agar tidak terjadi perselisihan di antara keduanya, akhirnya  sang ayah membagi desa lantek menjadi dua desa yaitu Desa Lantek Barat dan Desa Lantek Timur.

C.   Potensi Desa Lantek Barat

Desa Lantek barat dengan luas wilayah 922,145 ha dan jumlah penduduk sebanyak 2.933 jiwa dibagi menjadi enam dusun yaitu:
1.      Dusun Totenggih
Dusun Totenggih jumlah penduduknya 487 jiwa, sebagian besar adalah persawahan dan kondisi tanahnya berwarna putih. Dibidang pertanian yang paling cocok adalah padi, cabai/lombok dan pisang. Kelebihan dusun Totenggih ini disbanding dusun-dusun lainnya adalah karena memiliki sungai yang mengalir dari desa Longkek, sehingga dapat dijadikan bahan irigasi walaupun tidak dapat memenuhi kebutuhan masyarakat seluruh dusun Totenggih. Disamping itu masyarakat di dusun ini banyak yang kreatif dalam bidang anyam-menganyam bambu, rotan ataupun plastik. Sehingga sebagian kebutuhannya bisa terpenuhi dari hasil anyaman tersebut.  Pencaharian masyarakat di Dusun Totenggih secara umum adalah bertani, berternak,  pertukangan, kuli bangunan / proyek, keterampilan menganyam dan berberdagang
2.      Dusun Lantek
Dusun Lantek dengan jumlah penduduk 509 jiwa, merupakan dusun yang paling berpotensi, dalam bidang pertanian, karena tanahnya berwarna merah dan hitam sehingga hampir semua tanaman bisa hidup dengan subur. Dibidang perkebunan yang banyak ditanam masyarakat di dusun Lantek ini adalah: Durian, nangka, mangga, rambutan, kelapa, pisang, sawu, dan bambu. Bahkan  pohon kopi juga bisa tumbuh dengan subur, sayangnya tidak  banyak masyarakat di dusun Lantek yang memanfaatkan tanaman kopi tersebut, hal ini disebabkan oleh ketidak tahuan mereka dalam mengelola hasil panen kopi tersebut. Dibidang pertanian yang sangat potensi adalah kacang tanah, jagung, kacang panjang, kacang hijau dan padi. Hanya saja di dusun Lantek ini kondisi tanahnya merupakan perladangan tadah hujan, sehingga kalau musim kemarau tidak bias dikelola karena sangat sulit untuk mendapatkan air. Sumur-sumur sangat jarang, kalaupuan ada sangat dalam. Rata-rata sumur yang ada sampai mencapai kedalaman 30 depa ke atas. Kalau diukur dengan meteran mencapai 40 meter lebih.  Sebagian besar masyarakat di dusun Lantek hidup dengan bertani, berkebun, berternak, pertukangan, kuli bangunan dan sebagian kecil berdagang dan merantau ke Malaysia dan Saudi Arabia juga ada yang menjadi pegawai negeri sipil.  
3.      Dusun Lantek Tengah
Dusun Lantek Tengah dengan jumlah penduduk 506 jiwa merupakan dusun yang paling strategis karena terletak di tengah-tengah desa, sehingga bisa dengan mudah menjangkau dusun-dusun lain di desa Lantek Barat. Secara umum kondisi tanah, tanaman dan kehidupan masyarakatnya sama dengan dusun Lantek, bedanya dari segi tenaga kerja disamping banyak yang menjadi TKI ke Malaysia juga banyak yang merantau ke Jakarta. Dari segi keterampilan masyarakat Lantek Tengah banyak yang ahli  dalam bidang seni mengukir kayu. Namun karena tidak memiliki mudal yang cukup bakat mereka tidak dapat tersalurkan secara baik.
4.      Dusun Lantek Barat
Dusun Lantek Barat dengan jumlah penduduk 472 jiwa, memiliki potensi tersendiri sebab kondisi tanahnya banyak mengandung bebatuan yang digali dan dimanfaatkan untuk bahan dasar bangunan dan proyek jalan. Masyarakat dusun Lantek Barat disamping, bertani, berkebun, berternak, pertukangan, kuli bangunan ada juga diantara mereka yang hidup dengan bekerja sebagai pelaksana peroyek jalan baik makadam maupun pengaspalan, karena salah satu penduduknya ada yang menjadi kontraktor jalan yang tidak hanya sekaliber Bangkalan tapi sudah mencakup keseluruh pelosok Madura sampai kepulau-pulau kecil di daerah Sumenep. Keterampilan masyarakat dusun Lantek Barat juga ada yang bakat dalam membuat sangkar burung seperti sangkarnya burung perkutut dan lain-lainnya. Soal ketenaga kerjaan masyarakat dusun Lantek Barat tidak banyak yang merantau kemalaysia dan Saudi, tapi mereka banyak yang merantau ke Balik Papan Kalimantan.
5.      Dusun Montorah
Dusun Montorah dengan jumlah penduduk 518 jiwa merupakan dusun yang terdiri dari dataran tinggi yang banyak mengandung air. Dari dusun Muntoran inilah masyarakat dusun Lantek mengalirkan air melaui pipa paralon sepanjang 3 km lebih. Kondisi tanahnya yang sebagian selatan berwarna merah dan hitam sama dengan dusun lantek, sedangkan yang sebelah utara tanahnya berwarna putih dan banyak ditumbuhi pohon akasia.  Sedangkan kondisi masyaratnya hampir keseluruhannya sama dengan dusun Lanrek, yaitu bertani, berkebun, berternak, pertukangan, kuli bangunan dan ada yang terampil membuat batu bata dari tanah serta pedagang sapi.

6.      Dusun Rofu
Dusun Rofu dengan jumlah penduduk 441 jiwa, merupakan dusun yang paling terpencil karena dikelilingi oleh persawahan yang cukup luas. Keadaan tanah di Dusun Rofu banyak mengandung bebatuan dan bebukitan kecil. Banyak masyarakat dusun Rofu yang menggali batu batu gelondongan dan bata sebagai  bahan bangunan. Namun kurang pemasaran karena sampai sekarang sangat kesulitan sarana transportasi sebab jalan yang  menuju kedusun Rofu ini masih berupa jalan tanah yang becek dan licin.
Pada tiap-tiap dusun tersebut memiliki potensi sendiri-sendiri yang perlu dikembangkan dan dikelola dengan baik agar membawa dampak yang positif bagi masyarakat Lantek Barat khususnya dan masyarakat Lantek dan sekitarnya pada umumnya.

KEADAAN UMUM WILAYAH

DESA LANTEK BARAT

KECAMATAN GALIS  KABUPATEN BANGKALAN


       I.      Luas Desa Lantek Barat  922,145 Ha 

    II.      Batas Wilayah Desa Lantek Barat

LETAK
DESA
KECAMATAN
Sebelah Utara
Tlagah
Galis
Sebelah Selatan
Pakaan Dajah
Galis
Sebelah Barat
Banjar
Galis
Sebelah Timur
Lantek Timur
Galis

 III.      Data Penggunaan Lahan

NO

PENGGUNAAN

LUAS  (Ha / Km)
1

Pemukiman Dan Bangunan



a.  Umum
880

b.  Tempat Peribadatan (Masjid)
6

c.  Jalan
12

d.  Pasar
-

e.  Pertokohan
1

f.  Sekolah :


1)      Taman Kanak-Kanak
1

2)      Sekolah Dasar
3

3)      Madrasah Ibtidaiyah
1

4)      Madrasah Diniyah
3

g.  Perkantoran
1

 


2

Kondisi Geografi                              



 a.  Ketinggian tanah dari permukaan laut
74 m

 b.  Banyaknya curah hujan                
173,8 mm/tahun.

 c.  Tofografi  
Dataran tinggi

 d.  Suhu udara rata-rata        
37Oc.



3
Orbitasi ( Jarak dari pusat pemerintahan Desa)


a.  Jarak dari pusat pemerintahan kecamatan 
7 Km

b.  Jarak dari pusat pemerintahan kota administrative
 -

c.  Jarak dari Ibukota kabupaten                    
33 Km

d.  Jarak dari Ibu kota propinsi                                  
63 Km

e.  Jarak dari Ibu kota negara                         
1123 Km



4

Pertanian



a.  Sawah Pengairan Setengah Tehnis
23

b.  Sawah Tadah Hujan
79

c.  Ladang Tegalan
755

d.  Tanah Hutan
-

e.  Tambak
-

f.  Tanah Bengkok
33,145

g.  Pekarangan
83 Ha



5

Lapangan Olah Raga



a. Sepak Bola
2

b. BolaVolly
1

c. Bulu Tangkis
1

d.Tennes Meja
1

e. Catur
3

 

 IV.      Data Penduduk

NO

JENIS KELAMIN, STATUS DAN DUSUN

JUMLAH


 


1

Data  Penduduk Menurut Jenis Kelamin:



a.       Laki – laki
1.412 Jiwa

b.      Perempuan
1.521 Jiwa

c.       Jumlah
2.933 Jiwa



2
 Data Kepala Keluarga Menurut Jenis Kelamin:


a.                Laki – laki
780 Jiwa

b.                Perempuan
100 Jiwa

c.                Jumlah
880 Jiwa



3
 Data Kepala Keluarga Menurut Status Perkawinan:


a.       Kawin
754 Jiwa

b.      Duda / Janda / Belum Kawin
126 Jiwa

c.       Jumlah
880 Jiwa



4
 Data Angota Keluarga Tiap Dusun:


a.       Dusun Totenggih:


1)      Laki – laki
234 Jiwa

2)      Perempuan
253 Jiwa

3)      Jumlah
487 Jiwa

b.   Dusun Lantek:


1)  Laki – laki
241 Jiwa

2)  Perempuan
268 Jiwa

3)  Jumlah
509 Jiwa

 c.    Dusun Lantek Tengah:


1)  Laki – laki
243 Jiwa

2)  Perempuan
263 Jiwa

3)  Jumlah
506 Jiwa

d.   Dusun Lantek Barat:



1)  Laki – laki
230 Jiwa

2)  Perempuan
242 Jiwa

3)  Jumlah
472 Jiwa

e.   Dusun Montorah:


1)  Laki – laki
248 Jiwa

2)  Perempuan
270 Jiwa

3)  Jumlah
518 Jiwa

f.   Dusun Rofu:


1)  Laki – laki
216 Jiwa

2)  Perempuan
225 Jiwa

3)  Jumlah
441 Jiwa

g.   Jumlah Total Penduduk Semua Dusun
2.933 Jiwa
5

 Data Anggota Keluarga Menurut Kelompok Umur



a.       Umur 0 – 4 Tahun
145 Jiwa

b.      Umur 5 – 6 Tahun
97 Jiwa

c.       Umur 7 – 15 Tahun:


1)      Laki – Laki
307 Jiwa

2)      Perempuan
298 Jiwa

d.      Umur 16 – 21 Tahun
366 Jiwa

e.       Umur 22 – 59 Tahun
1448 Jiwa

f.       Umur 60 Tahun Keatas
272 Jiwa

g.      Jumlah
2.933 Jiwa



6
 Data Anak Yang Bersekolah:


a.       Taman Kanak - Kanak
20 Jiwa

b.      Yang Bersekolah SD
361 Jiwa

c.       Yang Bersekolah  MI
244 Jiwa

d.      Yang Bersekolah SLTP
57 Jiwa

e.       Yang Bersekolah SLTA
10 Jiwa

f.       Yang Berkuliah Di Perguruan Tinggi
4 Jiwa

g.      Jumlah
696 Jiwa



7
Data Penduduk Menurut Pencaharian:


a.       Pegawai Negeri Sipil
6 Jiwa

b.      Swasta
18 Jiwa

c.       Wiraswasta / Pedagang
39 Jiwa

d.      Tani
1780 Jiwa

e.       Pertukangan
58 Jiwa

f.       Pensunan
3 Jiwa

g.      Jasa
15 Jiwa

h.      Jumlah
1919 Jiwa




[1] Data Kecamatan Galis
[2] Cerita rakyat tanpa referensi yang jelas
[3] Wawancara dengan Ust.Marki Sesepuh Lantek
[4] Data Kecamatan Galis

4 komentar:

Zahra Reyna mengatakan...

Komentar ini telah dihapus oleh penulis.

Imria mengatakan...

Artikel ini sangat bermanfaat bagi masyarakat untuk lebih mengenal beragam budaya-budaya di Indonesia, Khususnya Bangkalan Madura.
Desa Lantek Barat Adalah Desa yang memberikan pengalaman kehidupan yang tak tergantikan. Rasa kebersaan yang slalu ada di antara kami semua sangat - sangat terasa.
Keindahan alam yang tak kalah indah dari keindahan alam lain yang ada di kota besar.
Lantek barat masih terasa kealamiannya, Udara yang sangat bersih & ketenangan yang membuat rasa kangen saat pulang dari Madura.
MI Mambaul Ulum memberikan peluang bagi anak – anak setempat yang sangat membutuhkannya pendidikan. Dengan bimbingan Guru yang Cekatan & Sabar. Membuat senangnya para Murid untuk giat lagi mengejar cita – citanya, Sehingga Melahirkan Anak - anak yang Sholeh Sholeha & Pandai.
Desa yang memberikan saya pengalaman yang berharga..
Seungguh desa yang elok.
Semoga Slalu damai, & Sejahtera.. Amin
Salam Buat Para Guru, Khususnya Kak Markhosip,Kak Bekrin, Kak Rohman, Bek Makrum & Guru - guru semua.

From : Imria Aminatus Fatmawati (Atus)
Desa lantek Barat & Jl. Tambak Wedi Baru No. 62 Sby (suramadu)
085 731 811 272

MADRASAH IBTIDAIYAH MAMBAUL ULUM mengatakan...

Imria, gimana kabarnya? Kerja Apa di Surabaya? : By Rokib

Imria Rily mengatakan...

Alhamdulillah Baik kak..
Sekarang saya kerja di Perusahaan Expedisi International di Perak Barat Sby.
Gimana Kabar semua para Guru di sana..?
Madura Hujan terus ya kak..?

Posting Komentar

◄ Posting Baru Posting Lama ►
 

Copyright © 2012. ROKIB, S.Ag. M.Pd.I. - All Rights Reserved B-Seo Versi 5 by Blog Bamz